Rabu, 10 Juni 2015

Kisah Asmara Panji Asmoro Bangun dalam tarian Kethek Ogleng



Kethek Ogleng merupakan salah satu bentuk kesenian rakyat yang masih berkembang dengan bentuk yang beragam di Kediri. Kisahnya menceritakan seekor kera jelmaan Raden Gunung Sari dalam cerita Panji dalam upaya mencari Dewi Sekartaji yang menghilang dari istana. Untuk mengelabuhi penduduk agar bebas keluar masuk desa dan hutan, maka Raden Gunung Sari menjelma jadi seekor kera putih yang lincah dan lucu.

Tari ini mengalami masa puncak pada era 70’an. Tarian tersebut sangat familiar di masyarakat. Tak hanya tampil di acara-acara budaya atau resepsi resmi, tapi banyak juga seniman yang mengamen berkeliling kampung, memeragakan tarian tersebut.

Seiring berjalannya waktu, tari Kethek Ogleng perlahan-lahan mulai jarang ditampilkan. Pada era 90-an kegemaran masyarakat dan seniman mulai bergeser. Mereka lebih suka memainkan jaranan yang gerakan dan musiknya lebih sederhana. Tak heran bila saat ini warga Kediri lebih mengenal jaranan sebagai seni khas Kediri dibandingkan Kethek Ogleng.

Kethek Ogleng adalah sebuah tari yang gerakannya menirukan tingkah laku kethek (kera). Biasanya tarian ini dipentaskan pada waktu hajatan masyarakat setempat. Tarian Kethek Ogleng ini berasal dari sebuah cerita Kerajaan Jenggala dan Kediri.

Raja Jenggala mempunyai seorang putri bernama Dewi Sekartaji dan Kerajaan Kediri mempunyai seorang putra bernama Raden Panji Asmorobangun. Kedua insan ini saling mencintai dan bercita-cita ingin membangun kehidupan yang harmonis dalam sebuah keluarga. Hal ini membuat keduanya tidak dapat dipisahkan.


Di Kerajaan Kediri, Panji Asmorobangun yang mendengar berita menghilangnya Dewi Sekartaji memutuskan untuk nekad mencari Dewi Sekartaji, sang kekasih. Di perjalanan, Panji Asmorobangun singgah di rumah seorang pendeta. Di sana Panji diberi wejangan agar pergi ke arah barat dan dia harus menyamar menjadi kera. Sedangkan di lain pihak, Dewi Sekartaji ternyata telah menyamar menjadi Endang Rara Tompe.

Setelah Endang Rara Tompe naik turun gunung, akhirnya rombongan Endang Rara Tompe, yang sebenarnya Dewi Sekartaji, beristirahat di suatu daerah dan memutuskan untuk menetap di sana. Ternyata kethek penjelmaan Panji Amorobangun juga tinggal tidak jauh dari pondok Endang Rara Tompe. Maka, bersahabatlah mereka berdua. Meski tinggal berdekatan dan bersahabat, Endang Rara Tompe belum mengetahui jika kethek yang menjadi sahabatnya adalah Panji Asmorobangun, sang kekasih, begitu juga dengan Panji Asmorobangun, dia tidak mengetahui jika Endang Rara Tompe adalah Dewi Sekartaji yang selama ini dia cari.


Setelah persahabatan antara Endang Rara Tompe dan kethek terjalin begitu kuatnya, mereka berdua membuka rahasia masing-masing. Endang Rara Tompe merubah bentuknya menjadi Dewi Sekartaji, begitu juga dengan kethek sahabat Endang Rara Tompe. Kethek tersebut merubah dirinya menjadi Raden Panji Asmorobangun. Perjumpaan antara Dewi Sekartaji dan Raden Panji Asmorobangun diliputi perasaan haru sekaligus bahagia. Akhirnya, Dewi Sekartaji dan Raden Panji Asmorobangun sepakat kembali ke kerajaan Jenggala untuk melangsungkan pernikahan.






Ketek Ogleng is one of traditional art in Kediri. The story tell about a monkey incarnation of Raden Gunung Sari in Panji Story in his effort to find Dewi Sekartaji who was disappear from the kingdom. For fool the resident so that can come and go away from the kingdome and forest, Raden Gunung Sari Change his self to be a funny and agile white monkey.

That dance very famous for society at 1970. Not only perform in culture event or formal event, but also there many people go around in the village to playing the dance

Time goes, people begin to forget that dance. They chooser play Jaranan that the music and the motion are more ordinary. No wonder if people knower Jaranan dance than Ketek Ogleng Dance

Ketek ogleng is a dance that the motion duplicates a monkey. Usually that dance palys in celebration party. That dance is from Kediri Kingdom. In there, the Pastor asks Panji Asmoro Bangun to change his self to be a white monkey and go to the west. Besides that, Dewi Sekartaji also masquerade herself to be Endang Rara Tompe.


After Endang Rara Tompe go up and go down in the mountain, finally Endang Rara Tompe take a rest in a place and stay for a while. In there Endang Rara Tompe meet White Monkey and be a best friend. Although they are friend, they are not know each other the truth.

After their friendship more and stronger, they open their secret. Endang Rara Tompe change herself to be Dewi Sekartaji and the monkey change his self to be Panji Asmoro Bangun. Finally they are back to Jenggala Kingdom to married. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar